Publik Purwakarta Mulai Bandingkan Sosok Ruslan dengan Padil
PURWAKARTA – Nama Ruslan Subanda merambat dan dikait-kaitkan dengan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Purwakarta 2018. Birokrat yang kini menjabat sebagai Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) ini mendapat respons publik Purwakarta.
Kendati belum secara eksplisit menyatakan kesiapannya, namun Ruslan tak mampu mencegah dorongan sejumlah komponen masyarakat yang menghendaki dirinya menggantikan posisi Dedi Mulyadi kelak.
Ditemui di ruang kerjanya di Kantor BKD, Selasa (18/4), Ruslan tak menampik jika namanya mulai ramai diperbincangkan. Namun begitu, dia mengaku tak pernah menggiring pihak manapun, “Bahwa ada yang secara terang-terangan menghendaki saya agar ikut dalam kontestasi Pilkada 2018, itu memang saya sudah mendengarnya. Tapi saya tak menyuruh mereka, juga tak melarangnya. Saya mengamini saja karena saya anggap itu sebagai doa,” katanya.
Saat ditanya bagaimana sikap dia ketika desakan semakin menguat, Ruslan mengatakan bahwa pada akhirnya hanya takdir yang menentukan, “Setinggi apapun kehendak kita, tak akan terwujud jika Allah tak mengizinkannya,” tuturnya.
Menanggapi soal figur Bupati Purwakarta setelah Dedi Mulyadi lengser, Ruslan menandaskan bahwa bupati ke depan akan memikul tugas berat. Tak hanya menjual visi dan misi, namun harus mampu memelihara apa yang telah dilakukan Dedi Mulyadi. “Itu tugas berat. Bupati setelah Pak Dedi, harus mampu miara dan ngariksa,” katanya.
Pantauan di lapangan menunjukkan, beberapa pekan terakhir ini Ruslan mulai banyak disebut-sebut. Diantara empat birokrat yang konon siap ikut kontestasi, nama Ruslan mencuat baru muncul belakangan. Namun demikian sejumlah pihak meyakini Ruslan lebih siap dibanding yang lain, terutama dari sisi kapabilitas, integritas dan senioritas.
Hasil perbincangan dengan sejumlah pegawai negeri di Purwakarta, umumnya mereka membanding-bandingkan sosok Ruslan dengan Padil Karsoma, Sekda Purwakarta yang dikabarkan siap mencalonkan diri. Dan Ruslan lebih mendapat tanggapan positif.(02)
