AKP Soetikno : Curat – Coret Saat Lulus Itu Tindakan Konyol
PURWAKARTA – Sudah menjadi fenomena di bangsa kita, jika kelulusan sekolah tiba biasanya ada saja beberapa siswa yang melakukan corat coret seragam sekolah, entah sejak kapan fenomena ini dimulai, yang jelas kebiasaan ini masih bisa kita lihat bahkan pada masa sekarang.
“Sebenarnya yang dikhawatirkan bukan semata mata karena seragam yang dicorat coret dengan menggunakan spray paint, atau orang biasa mengenal dengan sebutan “pilok”, namun lebih dari itu dengan kebiasaan seperti ini dikhawatirkan melahirkan kegiatan lain yang menjurus kepada kenakalan remaja dan lainnya, ” ucap Kanit Babinkamtibmas Polsek Wanayasa, Aiptu Ujang Sukara.
Sebagai pihak Kepolisian Aiptu Ujang Sukara, berusaha mengantisipasi fenomena tersebut, dengan berbekal arahan dari Kapolsek Wanayasa, Pak Ujang baru baru ini melakukan penyuluhan dan juga pembinaan kepada para murid di SMAN 1 Wanayasa terutama bagi para murid kelas 3 nya yang sebentar lagi akan menghadapi kelulusan sekolah, Selasa (09/5).
“Setelah mendapatkan pengumuman kelulusan dan dinyatakan lulus, sebaiknya lakukan sujud syukur, dan langsung pulang ke rumah masing masing untuk cepat memberitahukan hal tersebut kepada orang tua.” Tegas Aiptu Ujang seraya menambahkan, sebisa mungkin seragam tersebut di lipat dan disimpan yang baik untuk di donasikan secara bersama sama kepada orang yang tidak mampu, sehingga seragam bisa menjadi manfaat bagi yang membutuhkan.
Hal senada diungkapkan Kapolsek Wanayasa, AKP Soetikno saat ditemui di ruangan , ini tidaklah mengada ada, terbukti dengan adanya tindakan lanjutan setelah corat coret seragam yaitu konvoi kendaraan bermotor yang dilakukan oleh mereka, dan juga bergerombol untuk “nongkrong” di salah satu tempat wisata ataupun yang lainnya.
“Kegiatan selebrasi yang berlebihan pada saat kelulusan dikhawatirkan akan menjadikan masalah baru yang seperti lebih besar bahkan bisa jadi sebuah perkara pidana, seperti perkelahian antar pelajar, sex bebas dan sebagainya,” ungkap AKP Soetikno.
AKP Soetikno berpesan, tidaklah berlebihan jika setelah mendapatkan pengumuman Kelulusan para siswa dan siswi tidak melakukan corat coret dan kegiatan selebrasi lainnya yang diperkirakan akan menimbulkan efek negatif baik bagi siswa itu sendiri maupun masyarakat sekitar. ” Jangan lakukan tindakan konyol, itu bukan budaya bangsa kita. kalau sudah lulus ya lebih baik fikirkan mau kerja apa lanjut kuliah, bukan curat – coret atau konvoi kendaraan. ” pungkasnya. (Gin/03)