Jabar

Bocah Dugaan Pencabulan Dapat Terapi Dari Lintas Healing Cantre

Bagikan ke:

BOGOR – Bocah dugaan pencabulan di Kotamadya Bogor mendapat pendampingan dan terapi dari Lintas Healing Cantre. Bocah malang tersebut adalah Mawar (Nama Samaran-red). Mawar yang pertama kali mendapat pendampingan berbentuk tindakan metoda terapi “hypnotherapy “dan yang kedua kali ini Mawar medapat pendampingan terapi dalam bentuk metoda “ Art Therapy “ disini korban menggambar yang diarakan oleh therapis, agar korban dapat mengekspresikan perasaanya.

Pimpinan dari Lintas Healing Centre Adriana Eko Susanti kepada jabarexposeraya Rabu (31/5) mengatakan, meski baru beberapa kali diberikan tindakan terapi dan pendampingan dari tim healing, Mawar tetap harus mendapat perhatian penuh dan dukungan dari orang di sekitarnya agar luka fisik serta trauma psikisnya bisa disembuhkan lebih cepat. “ Dukungan dari orang disekitar korban juga sangat diperlukan, agar korban cepat sembuh kembali,”tegasnya.

Adriana Eko Susanti yang juga merupakan salah seorang pemerhati anak di Kota Madya Bogor ini juga mengatakan, Mawar yang diindikator sudah mengalami gangguan prilaku, dari historinya Mawar dulunya adalah anak yang pemalu kini mempunyai prilaku pemarah dan agresif. “ Di Lintas Healing Cantre ,Korban juga mendapat terapi kognitif dengan tujuan agar korban tetap dapat menjalin emosi dan tetap bisa mengekspresikan perasaannya meski tidak selalu lewat kata-kata,”pungkasnya.

Seperti diberitakan jabarexposeraya sebelumnya dengan judul penjaga sekolah diduga cabuli siswi TK. Peristiwa naas yang menimpa Mawar terjadi pada 10 Mei 2017. Saat itu sepulang sekolah, Meli Famela orang tua Mawar, merasa heran karena dalam celana dalam Mawar terlihat bercak darah.

“ Saat anak saya mau kencing terlihat ada bercak darah dicelana dalamnya,”katanya.
Didorong rasa penasaran, Meli bertanya kepada anaknya Mawar, namun Mawar tetap tak menjawab.

Meli tak patah semangat, Meli kembali marayu anaknya agar mau menceritakan kenapa di celana dalamnya ada bercak darah. Setelah dibujuk mau dibelikan boneka, Mawar akhirnya menceritakan apa yang dialami olehnya kepada sang ibu. “ Pelaku mengancam anak saya jika menceritakannya kepada orang lain, anak saya hingga kini masih trauma,”ujarnya. (Roh/Ay)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.