Stok Daging Sapi di Purwakarta Aman
Purwakarta – Menjelang Idul Fitri 1438 Hijriyyah, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Purwakarta, membentuk Tim Monitoring yang akan disebar ke sejumlah rumah potong hewan untuk mengantisipasi adanya daging sapi yang terinfeksi penyakit berbahaya.
Sejak awal Ramadhan, jelas Ir Hj Sri Wuryasturati Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Purwakarta, Selasa (20/6/2017), Tim yang dibentuknya itu sudah melakukan pengawasan ke sejumlah rumah potong hewan yang ada di Kota Air Mancur tersebut.
Secara intensif, lanjutnya, para petugas telah melakukan pengawasannya baik kerumah-rumah potong hewan maupun ke pasar-pasar. Sedangkan menjelang Idul Fitri yang tinggal menghitung hari ini, petugas yang berjumlah 20 orang itu lebih meningkatkan pengawasannya.
Selain melakukan pengawasan di rumah potong hewan baik sapi maupun ayam, kata Sri Wuryasturati, jajarannya juga melakukan pemantauan terkait peredaran daging yang dijual dan memeriksa sarana prasarana yang digunakan.
Kendati belum ditemukan kasus daging gelonggongan, tegas Sri, namunpengawasan terus diperketat terlebih menjelang Idul Fitri dimana perminataan daging sapi dari para konsumen dipasikan akan lebih meningkat dua sampai tiga kali lipat.
Terkait kebutuhan hewan sapi di Purwakarta, Sri Wuryasturati menjelaskan bahwa setiap harinya kebutuhan sapi sekitar 225 hingga 240 ekor perbulannya. Tetapi selama bulan Ramadhan mengalami peningkatan yang sangat signifikan menjadi 600 ekor.
Sedangkan untuk pemenuhan kebutuhan daging, jajarannya memastikan stok daging masih sangat aman. Sebab kebutuhan daging juga terbantu oleh stok daging beku impor, dimana saat ini daging beku yang masuk Purwakarta diperkirakan mencapai dua ton.
Sementara untuk harga daging di pasaran, tambah Sri Wuryasturati, sampai saat ini masih normal dimana harga daging sapi lokal kisaran Rp 110 ribu perkilogramnya. Untuk daging beku, harganya sudah dipatok dari pusat kisaran Rp 80 hingga Rp 90 ribu perkilogramnya.(tebe)
