Purwakarta

Krisna Mukti Sosialisasi 4 Pilar di Purwakarta

Bagikan ke:

PURWAKARTA – Anggota MPR RI Fraksi PKB Krisna Mukti blusukan di Purwakarta, Sabtu (22/7). Blusukannya itu dalam rangka menyosialisasikan 4 Pilar Kebangsaan, yakni Pancasila, NKRI, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika, kepada masyarakat di daerah pemilihannya itu.

Bertempat di Aula Paseban Nusantara SMK Taruna Sakti Purwakarta, Krisna Mukti
menyosialisasikan 4 pilar di hadapan para orangtua peserta didik baru.

Kemudian melanjutkannya dengan menyapa langsung para siswa baru SMK tersebut yang tengah menempuh Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang digelar di Lapangan Yon Armed 9/ Pasopati.

“Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan sedapat mungkin dikemas dengan
informatif sehingga pesannya dapat tersampaikan dengan tepat. Kita lihat audiensnya siapa. Tadi kan yang hadir para orangtua siswa baru,
karena itu penyampaiannya lebih santai, lebih kepada silaturahmi dengan mereka (para orangtua siswa baru, red),” ujarnya.

Sementara itu, sambung Krisna, ketika menyapa siswa baru di sela Mabintar, maka cara penyampaiannya juga berbeda.

“Ini pas nggak perlu basa-basi. Langsung ke materi. Mereka siap menerima dan akan mudah dipahami,” ujarnya.

Krisna menyebutkan, 4 Pilar Kebangsaan harus tertanam dengan kuat mulai dari tatanan di masyarakat terbawah. “Mulai dari lingkungan keluarga, RT/RW, desa, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi hingga negara. Di sini pimpinan di tiap tatanan tersebut memiliki peran vital,” ujarnya.

Ia menambahkanya, di lingkungan pelajar juga harus terus disosialisasikan. “Sistem pendidikan juga harus fokus t terhadap Pendidikan Pancasila. Levelnya harus terus naik seiring dengan naiknya
jenjang pendidikan siswa. Kurikulum terkait pendidikan Pancasila harus lebih di perhatikan,” kata dia.

Pendidikan Pancasila, lanjut Krisna, tak lagi sebatas penataran P4 saja.

“Dulu itu perkembangan teknologi dan media sosial belum semassiv sekarang. Ini menjadi tantangan bagi dunia pendidikan. Harus dibuat formula yang tepat. Ini juga harus melibatkan pemerintah, DPR, ahli,organisasi masyarakat dan berbagai pihak lainnya,” ujarnya.

Dirinya menambahkan, kaum pelajar harus memiliki kepekaan dan kecerdasan terhadap politik. “Jiwa nasionalisme hanya dapat dipupuk jika memiliki kepedulian yang tinggi terhadap politik. Tidak hanya
cerdas ilmu, pelajar juga harus melek politik,” ujarnya.

Pendidikan politik, kata dia, harus diberikan kepada setiap warga negara, tidak terkecuali pelajar. Karena kaum pelajar merupakan generasi muda bangsa yang di pundaknya masa depan bangsa tertumpu.

“Memberikan kesadaran politik melalui pendidikan politik bukanlah bentuk politisasi pelajar. Tugas utama pelajar ya belajar, meraih prestasi sebanyak-banyaknya. Sementara kesadaran dan kepedulian
terhadap negara adalah kewajiban. Kesadaran dan kepedulian yang tinggi
terhadap negara hanya bisa didapat melalui pendidikan politik yang benar,” ucapnya.(Gingin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.