Seribu Petani di Purwakarta Dapat Kartu Tani
PURWAKARTA – Kementerian Pertanian bekerjasama dengan Kementerian BUMN dan pemerintah daerah merilis Kartu Tani, beberapa waktu lalu. Di awal peluncuran Kartu Tani, Purwakarta menjadi satu dari tiga wilayah di Jawa Barat sebagai daerah percontohan. Dalam perkembangannya, Kartu Tani akan disebar ke seluruh petani di Jawa Barat.
Kepala Dinas Pertanian Ir H Agus R Suherlan MM mengatakan, Kartu Tani merupakan sarana akses layanan perbankan terintegrasi yang berfungsi sebagai simpanan, transaksi, penyaluran pinjaman hingga kartu subsidi. Keunggulan Kartu Tani ini antara lain single entry data, proses validasi berjenjang secara online, transparan, dan multifungsi, ujarnya.
Agus menjelaskan, dengan memiliki Kartu Tani para petani akan mendapatkan kemudahan dalam menerima bantuan. Bantuan yang disalurkan ke petani pun bisa tepat sasaran, tidak keluar dari Rencana Definitif kebutuhan Kelompok (RDKK). Selain itu, intensifikasi produk budidaya pertanian mendapat perlakuan sesuai rekomendasi, kata Agus. saat ditemui di ruangan nya, kemarin.
Sementara itu, Kasi Sarana Prasarana Distan Didit Suyadi mengatakan, sebagai tahap awal akan disebarkan 1.000 Kartu Tani terlebih dahulu. Ke-1.000 petani yang mendapatkan Kartu Tani adalah yang sudah melakukan entry data dan datanya valid. Pengumpulan data berawal dari petani (anggota kelompok tani) kemudian dikoordinir tiap gapoktan, ujarnya.
Kemudian, kata Didit, data diteruskan ke Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan berkoordinasi dengan pihak bank. Khusus di Purwakarta yang mengeluarkan Kartu Tani adalah Bank Mandiri.
Agustus ini ke-1.000 Kartu Tani harus sudah disebar. Di Purwakarta sendiri tercatat ada 600-an gapoktan di mana setiap gapoktan memiliki anggota 100-150 petani. Jadi baru terpenuhi beberapa persen saja, kata Didit.
Ia menyebutkan, ketersediaan data yang lengkap dan akurat dalam Kartu Tani digunakan sebagai dasar penyusunan kebijakan bagi Kementerian Pertanian. Sayangnya ketersediaan dari petani ini menjadi kendala, misalnya, banyak petani yang mencantumkan identitasnya di KTP ditulis sebagai Tenaga Harian Lepas atau profesi lainnya.
Sebagai tahap awal, kata Didit, Kartu Tani ini digunakan sebagai skema pembelian pupuk bersubsidi. Untuk transaksinya, petani harus memiliki sejumlah deposit di Bank Mandiri. Ke depan Kartu Tani ini bisa digunakan untuk menerima bantuan benih hingga KUR Bank Mandiri, kata dia.(Gingin)