Sejumlah Pelanggan PDAM Mengeluh, Pasokan Air Tidak Lancar
PURWAKARTA – Sejumlah pelanggan PDAM Purwakarta di dua tempat yang berbeda mengeluhkan tidak lancarnya pendistribusian air di wilayah mereka.
Pasalnya, selama sepekan air dua tempat yaitu di Desa Nangewer, Kecamatan Darangdan dan Perumahan Gandasari di Kecamatan Babakancikao pasokan air PDAM tersendat.
“Di Desa Nangewer selama beberapa pekan ini, air PDAM yang dipasok ke rumah-rumah warga tidak lancar padahal wilayah Nangewer dekat dengan sumber mata air,” kata Ujang (56), warga Desa Nangewer kepada wartawan Jumat (11/8).
Dikatakannya, beberapa tahun yang lalu, wilayah Nangewer mendapatkan Bantuan Presiden (Banpres) untuk kegiatan pemasangan pipa air bagi keperluan warga. Pemasangan pipa air, kata Ujang, saat itu dilakukan oleh PDAM Purwakarta.
Namun, sekarang ini program dari pemerintah pusat itu kurang dirasakan manfaatnya oleh masyarakat karena PDAM Purwakarta selaku operator belum maksimal memberikan pelayanan penyediaan air bersih atau air minum bagi warga setempat.
“Kadangkala air yang dipasok ke rumah warga tidak mengocor sehingga dikeluhkan oleh warga,” katanya.
Selain itu, Ujang juga menyoroti pemberian pelayanan PDAM terhadap masyarakat terutama penagihan rekening PDAM. Pasalnya, warga yang selama ini menjadi pelanggan PDAM disana jarang mendapatkan nota rekening air PDAM.
“Tiba-tiba warga sebagai pelanggan didatangi oknum yang mengaku pegawai PDAM menagihkan rekening . Warga harus bayar sejumlah nilai tertentu tanpa mengantongi bukti rekening PDAMnya,” tandas Ujang.
Pihaknya mengharapkan PDAM Purwakarta berbenah diri memperbaiki sistem pelayanan kepada masyarakat terutama di daerah Nangewer.
“Bulan lalu, saya harus bayar tagihan air PDAM sebesar ratusan ribu padahal air yang mengalir ke rumahnya jarang mengocor,” tambah Ujang.
Hal senada disampaikan Jojo (35 tahun) warga perumahan Gandasari yang mengaku air pasokan PDAM ke wilayahnya jarang lancar.
“Di perumahan ini, siang hari air dari PDAM jarang mengocor tapi sebaliknya pada malam hari air PDAM baru bisa dinikmati warga,” jelasnya.
Bahkan, karena sulitnya mendapatkan air PDAM, warga pernah mengajukan permintaan pasokan air bersih melalui tangki ke wilayahnya tapi air yang dikirim kualitasnya kurang baik sehingga menimbulkan kemarahan warga.
“Untungnya rencana warga yang akan mendemo PDAM tidak jadi setelah dilakukan musyawarah,” katanya.
Sementara itu, Direktur PDAM Purwakarta Dadang Saputra tidak bisa ditemui. Pasalnya, birokrasi yang ada di PDAM sekarang ini menyulitkan semua pihak untuk bisa berkomunikasi dengan pejabat di PDAM Purwakarta. (Pik/01)