Para Petani di Desa Wanawali Berharap Program TMMD Ke 100 Bisa Atasi Kesulitan Air
PURWAKARTA – Para petani di Desa Wanawali Kecamatan Cibatu Kabupaten Purwakarta berharap, program TMMD ke – 100 yang akan dilaksanakan akhir September 2017 mendatang di daerahnya, bisa menjadi salah satu solusi untuk mengatasi kesulitan peraiaran selama ini.
Jaya salah seorang kelompok tani (Poktan) di Desa Wanawali mengatakan, kendati perubahan pola tanam sudah dilakukan beberapa waktu lalu, namun kendala yang dihadapi oleh para petani yakni sulitnya sumber AIr untuk mengairi area persawahan atau ladang.
Di Desa Wanawali sendiri, lanjut Jaya, ada dua lokasi yang menjadi sentra pertanian yakni di Kampung Pasir Oa dan Kampung Cikadu. Para petani di kedua lokasi itu sampai saat ini menanami berbagai jenis sayuran seperti cabai, kacang-kacangan dan ketimun.
“Hanya di Kampung Cikadu sumber airnya masih terbantu Oleh aliran dari Sungai Cilamaya. Sedangkan di Kampung Pasir Oa, para petani sampai saat ini masih mengandalkan sumber air yang sangat terbatas dari sisa-sisa air yang ada,” kata Jaya, Minggu (10/9).
Sudah bertahun-tahun, lanjjut Jaya, para petani di Desa Wanawali terkendala oleh sumber air untuk area persawahan. Bahkan beberapa solusi pernah dilakukan, seperti pembuangan sumur pantek agar area persawahan terairi. Namun hasilnya, air gagal disedot dari bawah tanah.
Untuk itu, sambung Jaya, dengan adanya kegiatan TMMD ke – 100 akan menjadi salah satu solusi yang selama ini dihadapi para petani, dimana dalam pelaksanaannya TMMD tidak saja terpokus membangun infrastruktur jalan tapi juga infrastruktur pengairan yang dibutuhkan petani.
Para petani di Desa Wanawali berharap, tambah Jaya, program TMMD bisa menjadi salah satu solusi untuk mengatasi kendala yang selama bertahun-tahun dirasakan para petani. Sehingga, kesejahteraan meningkat karena hasil produksi pertanian bisa maksimal.
Sementara data di Desa Wanawali menunjukan, jumlah area persawahan tadah hujan yang ada di desa tersebut tercatat seluas 400 hektar. Jika hujan turun secara normal, para petani bisa melaksanakan dua kali panen dalam satu tahun dengan hasil antara 3,5 hingga 4 ton perhektar.(Tebee/01)