Purwakarta

Hari Puisi Indonesia, Sanggar Sastra Purwakarta Gelar Riak Sajak Membedah Antologi Puisi Warga.

Bagikan ke:

PURWAKARTA – Sanggar Sastra Purwakarta bekerjasama dengan Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, dan Kebudayaan (Disporaparbud) Bidang Kebudayaan dan Pariwisata, menggelar bedah buku “Hajat Riak Sajak, Antologi Puisi Warga Purwakarta” di Halaman Kantor Disporaparbud, Jalan Purnawarman Barat, Purwakarta, Minggu (24/9) petang.

Ketua Sanggar Sastra Purwakarta Rudy Aliruda menyebutkan, kegiatan tersebut digelar dalam rangka menyambut Hari Puisi Indonesia.

“Sesuai tema, kegiatan utama pada hajat kali ini adalah membedah buku Riak Sajak 2 yang merupakan antologi puisi warga Purwakarta. Ada 85 warga yang terdiri dari sastrawan, pelajar, mahasiswa, dan lapisan masyarakat lainnya yang puisinya terdapat di Riak Sajak Jilid 2,” kata Rudy.

Rudy secara khusus mengapresiasi warga Purwakarta yang antusias mengikuti acara demi acara. “Lebih dari 100 warga hadir pada bedah buku ini. Yakni terdiri dari pecinta sastra, komunitas baca, dan masyarakat umum lainnya. Ada pun kegiatan lainnya yang digelar adalah pemutaran film pembacaan puisi, musikalisasi puisi, lapak buku, pasar kreatif, dan lainnya,” ujarnya.

Rudy juga berharap melalui kegiatan tersebut dapat meningkatkan minat masyarakat terhadap puisi dan karya sastra lainnya. Juga dapat meningkatkan minat literasi di tengah masyarakat, khususnya di Purwakarta.

Apresiasi pun dilontarakan oleh
Heri Maja Kelana, Seorang Sastrawan asal Bandung itu mengaku asik melihat kegiatan tersebut.

” Purwakarta itu salah satu tempat favorit saya, karna disini semua lengkap, semua ada dari mulai kuliner sampai Sastra.”

Kegiatan ini, lanjut dia, sangatlah asik dan terlebih tidak formal, serta yang penting semua menikatinya. Apalagi ketika ada bedah buku Riak Sajak jilid 2 tersebut.

“buku ini, (Riak Sajak jilid 2 . red) sangat harus diterbitkan, pasalnya buku ini sampai 50 tahun kedepan akan sangat berguna, ini akan menjadi artefak yang bagus. Nantinya orang-orang akan lebih jauh lagi mengenal Purwakarta lewat buku ini,” Ungkap Heri.

Kalau secara estetika, kata Heri, buku ini memiliki nilai estetika fartisifator, dimana tulisan dalam buku tersebut asli buat warga, bukan buatan penyair.

“Buku ini otentik, asli tulisan warga, mengenai apa yang di rasakan, apa yg di liat oleh warga, juga tertuang dalam buku ini.” Kata Heri

Buku ini, papar dia, wajib di baca oleh semua warga, karna buku ini milik warga Purwakarta. ketika masyarakat ingin tau tentang Purwakarta ya portalnya dari buku itu,” pungkasnya.

Dalam buku tersebut untuk ilustrasinya dibuat oleh anak-anak, Seketsa sore Purwakarta.

Warga yang hadir dalam kegiatan tersebut tersepesona ketika menyaksikan petunjukan yang sangat mengagumkan dari Sanggar Sukma Sarakan Binaa Ayi Sukma Sarakan, dengan menampilkan Arobataisasi Puisi. (Gin).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.