Sakit Jiwa, Seorang Wanita Muda Dirantai
PURWAKARTA – Ratna, Seorang remaja usia 22 tahun warga Kampung Cikadu RT 04 RW 08 Desa Taringgultengah Kecamatan Wanayasa, sejak 5 bulan terakhir terpaksa di rantai kaki kirinya oleh keluarganya, karena Ratna yang mengalami depresi selama 3 tahun.
Sejak 5 bulan terakhir oleh keluarganya terpaksa di rantai kaki kirinya karena remaja ini sering keluar rumah dan bepergian jauh, apalagi ibunya yang seorang diri tidak mampu mengawasinya secara maksimal.
Menurut Nermi (60) , ibu kandung Ratna yang telah merawatnya seorang diri, karena ayah kandung Ratna telah lama meninggal dunia mengatakan, bahwa Ratna sejak mengalami depresi, pihak keluarga telah berupaya mengobatinya ke rumah sakit jiwa, hingga ke sejumlah orang pintar,
Namun, Lanjut dia, kondisi anak bungsu dari 10 bersaudara ini masih depresi, meski sempat sembuh.
“Tetapi karena kondisi ekonomi keluarga yang sudah tidak mampu lagi membeli obat yang harganya ratusan ribu rupiah, hingga keluarga terpaksa merantai kaki kirinya,” keluh Nermi ibu kandung Ratna sambil menghela napasnya, Sabtu (16/12).
Sebelum depresi, Ratna sendiri sempat mengenyam bangku sekolah hingga tingkat SMP kelas 2, karena saat usianya menginjak 17 tahun waktu itu, Ratna memilih menikah dengan lelaki tetangganya sendiri, hingga di karuniai anak semata wayang yang kini di rawat mertuanya.
“Hingga kini penyebab depresi Ratna belum tahu, karena saat berumah tangga Ratna sudah mengalami kondisi ini, jadi hanya mantan suaminya yang tahu,” ujar Nermi.
Sementara, Kapolsek Wanayasa AKP Soetikno, yang berada di wilayah hukum Polres Purwakarta, setelah mendapatkan laporan dari masyarakat, adanya seorang remaja yang mengalami depresi dan di rantai kakinya, langsung mengecek keadaanya.
“Sebagai pengayom dan pelindung masyarakat, saya selaku Kapolsek memberikan himbauan, agar keluarganya melepaskan rantai yang membelenggu kaki Ratna, karena kondisi seperti ini di nilai tidak manusia apapun alasannya, tetapi himbauan ini tergantung keluarganya” tegas pria yang akrab disapa Tikno, saat melihat kondisi Ratna di rumahnya. (Gin)