Ini Upaya Berkelanjutan Percepatan Penanganan Kerusakan Sungai Citarum
PURWAKARTA-Penanganan kerusakan Sungai Citarum memasuki babak baru. Gerakan penanganan Sungai Citarum kini melibatkan seluruh elemen bangsa dan negara.
Berkaitan dengan upaya tersebut digelar lokakarya percepatan lengendalian pencemaran dan kerusakan DAS Citarum di Plaza Hotel, Kota Bukit Indah, Blok L, Desa Cinangka, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta, Rabu (28/2/2018).
Dalam kesempatan itu, turut hadir Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Doni Monardo, Kementrian Kordinator Bidang Maritim, Kementrian lingkungan hidup dan kehutanan, L.H
Bapenas, Jaksa Agung RI, BPKP, Kodam III siliwangi, Brigjend Pol Supratman Wakapolda Jabar, Danrem 063/SGJ, Kodam Jayakarta, Letkol Inf Ari Maulana Dandim 0619 Purwakarta, Mayor Arm Agustri Kasdim 0509 Kabupaten Bekasi, AKBP Dedy Tabrani Kapolres Purwakarta, Asosiasi propesor Dokter hukum indonesia, PLT Bupati Purwakarta Drs.Dadan Koswara, Dirjen Gakum KLHK, Satter Psplp DJCK Komen PUPR, Dirjen PB KKP, DLH Jabar.
Dalam paparannya, Pangdam Siliwangi mengatakan masih terdapat permasalahan di Sungai Citarum. Sehingga bersama stakeholder terkait, permasalahan tersebut perlu dibahas.
“Pada hari ini kita harus memabahas permasalahan sungai Citarum sehingga kita mempunyai pemahaman yang sama masalah Citarum. Kita harus Mengimplementasikan Nawacita melalui Revitalisasi Sungai citarum melalui dikembalikannya pungsi sungai Ciatarum,” ujar Doni.
Salah satu permasalahan, kata Doni, sungai Citarum saat ini belum 100 persen jernih. Padahal, air dari sungai tersebut memiliki ragam manfaat bagi masyarakat. Apalagi, kata dia, 80 persen air sungai Citarum dimanfaatkan oleh warga DKi Jakarta.
“Jadi apabila sungai citarum kembali bersih dapat juga digunakan Budidaya perikanan Air tawar. Sungai Citarum juga mengairi irigasi 420.000 HA sawah di Kabupaten Karawang, Purwakarta, Subang dan Indramayu selain itu Sungai Citarum juga menghasilkan Pemasok Listrik 1.888 Mega Wat jaringan interkoneksi Jawa – Bali,” katanya.
Lebih lanjut, Kodam Siliwangi telah melakukan survey masalah pembuangan sampah organik dan anorganik. Hasilnya, sebanyak 20.462 ton per hari sampah dibuang ke sungai Citarum.
“Kita juga telah melakukan survey tentang ikan yang ada di sungai citarum sudah banyak mengandung Ekoli dan Merkuri. Kata kunci menyelesaikan masalah citarum yaitu satu kesatuan komando dari hulu ke hilir dengan semua komponen dan mensejahtrakan masyarakat,” ucapnya.
Wakapolda Jabar Brigjen Pol Supratman mengungkapan pihak kepolisian sudah mendapatkan informasi dari tim Intel Kodam III Siliwangi terkait 31 perusahaan yang membuang sampah ke Citarum. Bahkan ia menyebut sudah ada 10 perusahaan yang ditindak jajaran Polda Jabar.
“Masalah penegakan hukum terkait Sungai citarum kita sudah menangani 10 permasalahan dan sudah diberikan berkasnya kejaksaan,” ucapnya di tempat yang sama.
Supratman menyatakan Polda Jabar siap bahu membahu dengan Kodam III Siliwangi guna membersihkan Sungai Citarum. Bahkan dirinya berharap agar sungai Citarum dapat kembali digubakan masyarakat apalagi dapat dijadikan tempat wisata.
“Saya sangat Apresiasi sekali tindakan yang dilakukan oleh Pangdam III Siliwangi terhadap sungai citarum, saat ini sungai citarum kebersihannya meningkat berbeda dengan sebelumnya,” pungkasnya. (maa)