Jadi Pamong Desa di Kutajaya Bukan untuk Cari Kesenangan, Tapi Cari Pengabdian
KARAWANG – jabarexposeraya. Sebagian orang menganggap bahwa jabatan pada perangkat desa adalah jabatan yang menyenangkan, sehingga sering terjadi di beberapa desa manakala ada kekosongan jabatan pamong desa banyak yang meliriknya.
Ajat Sudrajat alias H. Boyo salaku Kaur Umum menegaskan, menjadi pamong desa bukan untuk mencari kesenangan, namun dikatakannya menjadi pamong adalah sebuah pengabdian kepada masyrakat.
“Ingat di masyarakat tidak semua keinginannya sama, rambut boleh sama hitam namun keinginan bisa dipastikan berbeda. Dari itu pamong desa yang satu dengan pamong desa yang lain harus saling berkoordinasi dan bekerja sama dengan rekan-rekan pamong, untuk selanjutnya bisa bekerjasama dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat,” harap H. Boyo.
Lebih jauh H. Boyo juga nenghimbau agar para istri pamong desa harus mendukung kinerja suaminya dalam hal menjalankan aktifitasnya, karena istri pamong otomatis menjadi pengurus dan kader PKK.
Lanjut H. Boyo saat ini kita sedang diterpa pandemi covid 19, yang belum tahu entah kapan berakhirnya. Namun walaupun demikian kita tetap harus optimis bisa melawan virus tersebut dengan cara tetap menjaga protokol kesehatan yakni selalu cuci tangan, jaga jarak dan selalu pakai masker.
“Saat ini pemerintah khususnya di Kabupaten Karawang angka kenaikan terpapar Covid semakin meningkat untuk itu kita selalu memberlakukan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Hal ini dilakukan agar semua sendi sendi kehidupan bisa segera pulih, dengan catatan kita semua harus tetap membiasakan diri hidup sehat, dengan cara selalu cuci tangan, hindari kerumunan, jaga jarak dan selalu memakai masker,” ujar Kata H. Boyo. (Lalan)