Kolom

Haji Mabrur, Cita-Cita Agung Kaum Muslim

Bagikan ke:

Oleh : Tawati (Aktivis Muslimah Majalengka)

Jabarexposeraya.com –  Sabtu, 8 Juli 2023, memasuki jadwal kepulangan jamaah haji asal Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan (Ciayumajakunig), Subang dan Sumedang.

Jadwal kepulangan jamaah haji asal Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan (Ciayumajakuning), Subang dan Sumedang, melalui debarkasi Bandara Kertajati, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

Ibadah Haji merupakan ibadah yang utama. Ibadah yang memiliki keutamaan besar sejajar dengan jihad fi sabilillah. Rasulullah SAW. ditanya tentang amal yang paling utama.

Rasulullah SAW. menjawab; “Mengimani Allah dan Rasul-Nya.” Ada yang bertanya lagi, “Kemudian apa lagi?” Rasulullah menjawab, “Jihad di jalan Allah.” Ada yang bertanya kembali, “Kemudian apa lagi?” Beliau kembali menjawab,“Haji mabrur.” (HR al-Bukhari).

Imam al-Qurthubi menyebutkan, haji mabrur adalah orang yang berhaji tidak bermaksiat kepada Allah, baik saat menunaikannya maupun setelahnya. Mengutip Imam Hasan al-Bashri, haji mabrur adalah yang pelakunya, setelah menunaikan ibadah haji, menjadi zuhud terhadap dunia dan menginginkan akhirat (surga) (Lihat: al-Qurthubi, Tafsîr al-Jāmi’ Li Ahkām al-Qur’ān, 2/408).

Para ulama menyebutkan bahwa orang yang layak mendapatkan status haji mabrur adalah mereka yang tidak mencampur ibadah haji dengan kemaksiatan dan tidak melakukan lagi kemaksiatan usai berhaji.

Tidak layak seseorang mendapatkan predikat haji mabrur bila selama menunaikan ibadah haji melakukan tindak kemungkaran; seperti berangkat dengan uang haram hasil riba, suap, korupsi, merampas aset milik rakyat, dan lain-lain.

Juga tidaklah layak mendapatkan status haji mabrur apabila usai menunaikan ibadah haji justru kembali menceburkan diri dalam kemaksiatan seperti menelantarkan hukum-hukum Allah SWT, mengkriminalisasi ajaran Islam, berkolusi dengan korporasi merampas aset milik umat seperti hutan, pertambangan, dan sebagainya.

Perlu untuk dipahami oleh umat bahwa berhaji bukan saja memenuhi dimensi ruhiyah (spiritual), ibadah haji memenuhi dimensi siyâsiyah (politik) dan perjuangan.

Di antaranya, ibadah haji mencerminkan keberhasilan Islam menjadi ideologi yang melebur umat manusia menjadi satu kesatuan tanpa perbedaan suku, ras, warna kulit maupun strata sosial. Tanah Suci menjadi tempat peleburan raksasa untuk seluruh umat manusia.

Saat Haji Wada’ kita mendapati Rasulullah SAW. berkhutbah yang berisi pesan-pesan politik dan spiritual yang menggugah. Terdapat sejumlah poin penting dalam Khutbah Wada’ yang Nabi sampaikan:

Pertama, darah dan harta sesama Muslim terpelihara. Kedua, keharusan menunaikan amanat, salah satunya amanah kekuasaan untuk melayani dan melindungi umat. Ketiga, sistem ekonomi ribawi dihapuskan untuk selamanya. Keempat, menjaga aturan Islam dalam kehidupan berumah tangga dan keharusan mendidik istri.

Kelima, kewajiban umat menjaga persatuan dan kesatuan. Keenam, keharusan berpegang teguh pada Kitabullah dan Sunnah Rasulullah SAW. agar tidak tersesat dan sebaliknya umat akan tersesat apabila berpaling pada ajaran dan sistem kehidupan selain Islam.

Pada momen Haji Wada’ turun firman Allah SWT tentang kesempurnaan Islam sebagai sistem kehidupan:

اَلْيَوْمَ اَكْمَلْتُ لَكُمْ دِيْنَكُمْ وَاَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِيْ وَرَضِيْتُ لَكُمُ الإْسْلاَمَ دِيْنًا

“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kalian agama kalian, telah Kucukupkan nikmat-Ku untuk kalian dan telah Kuridhai Islam sebagai agama kalian” (QS al-Maidah [5]: 3).

Ayat ini harus dipahami oleh setiap Muslim, khususnya para jamaah haji, bahwa pada momen itulah Allah SWT telah menetapkan Islam sebagai sistem kehidupan yang sempurna dan menyeluruh. Bukan saja mengatur ritual ibadah haji, tetapi juga mengatur semua aspek kehidupan.

Oleh karena itu, tak ada aturan hidup yang sepatutnya dijadikan pilihan oleh kaum Muslim selain aturan Islam. Tidak hanya untuk ritual ibadah, tetapi juga untuk kehidupan sosial, ekonomi, politik dan kenegaraan. Semua harus diatur oleh syariah Islam.

Wallahu a’lam bishshawab.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.