Jateng

Proyek Milyaran Diduga Baru Dua Minggu Selesai Dicor Patah

Bagikan ke:

 

Cilacap, Jabarexposeraya.com Pemerintah Kabupaten Cilacap sedang gencar membangun wilayahnya dan melakukan Pemerataan Pembangunan di berbagai pelosok perbatasan Kabupaten.

Hal tersebut disambut positif oleh masyarakat se -Kabupaten Cilacap khususnya masyarakat yang ada diperbatasan, dengan harapan setelah selesai pembangunan memberikan dampak positif aga roda perekonomian berjalan lebih dari biasannya. Namun sangat disayangkan, minimnya Pengawasan dan Pengendalian Mutu setiap Proyek yang sedang dibangun.

Seperti halnya saat media ini melintasi wilayah perbatasan Cimanggu yang mana menemukan adanya Proyek APBD Kabupaten Cilacap Tahun 2023, dan dilokasi dari unjung sampai akhir pengecoran Jalan Media ini tidak melihat sama sekali Papan Informasi. Dan lebih mirisnya lagi mutu dan kualitas jalan yang sudah selesai di Cor tersebut terlihat patah, bahkan setelah semeter dari sambungan pengecoran media ini menemukan dari sisi kiri jalan hingga sisi kanan jalan ada yang patah. Padahal pembangunan ini baru sekitar dua mingguan selesai di cor.

Untuk mengelabui masyarakat pengguna jalan supaya tidak terlihat Pengecoran tersebut patah dicelah celah yang patah diberikan cairan Aspal itupun Asal – asalan dan tidak merata.

Masyarakat khususnya media ini bertanya Kemana para pengawasa dan konsultan pengawas pekerjaan ini. Bukankah fungsi utama mereka mengawasi setiap mutu dan kualitas pembangunan?

Padahal Pemerintah Kabupaten Cilacap telah melakukan tender Proyek Pengawasan disetiap titik yang akan di bangun? Namun hasilnya sama saja dengan tidak ada Pengawas, karena diberbagai titik proyek APBD Kabupaten Cilacap yang nilai proyek di atas Rp 500 juta yang media ini kroscek langsung, tidak pernah bertemu Pengawas dilapangan proyek, setiap media ini bertanya kepada mandor dilapangan alasannya Pengawas sedang keluar, atau belum datang.

Sampai berita ini di publikasikan, media ini masih mencari tahu Judul paket pekerjaan proyek pembangunan Jalan tersebut di atas, keberbagai pihak instansi terkait. Namun sangat disayangkan beberapa Kepala UPTD PUPR tidak merespon bahkan ketika dikirimin pesan singkat melalui WhatsApp, pesan hanya dibaca. ( Nover )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.