Pembangunan TPT di Desa Parakan Lima dibangun Berdasarkan Musyawarah dan Kesepakatan Bersama
PURWAKARTA – Pemerintah Desa Parakanlima, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta memanfaatkan Dana Desa (DD) Tahun 2020 untuk pembangunan TPT (Tembok Penahan Tanah) yang di kerjakan secara padat karya.
Pembangunan TPT di Kp.Colobong Dusun 2 RT 12 RW 04 yang bersumber dari anggaran Dana Desa dengan anggaran sebesar Rp 88,922.200,- karena dalam masa Pandemi covid-19 maka dibagi dalam 3 tahap, maka pembangunan TPt tahap 1 baru di cairkan sekitar 26, 557,200 yang bersumber dari DD tahun 2020.
Kepala Desa Parakanlima, Jaya Permanna mengatakan, hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memperkokoh akses jalan Desa. Selain itu juga untuk mempermudah akses perekonomian warga setempat.
” Ini juga untuk mencapai tujuan mensejahterakan masyarakat. Oleh sebab itulah Pemerintah Desa Parakanlima memanfaatkan Dana Dari Pemerintah ini dengan maksimal untuk kepentingan masyarakat, ” ucapnya.
Selanjutnya Jaya mengatakan, satu persatu rencana pembangunan fisik yang ada di desanya telah di musyawarahkan dan disepakati bersama antara Pemerintahan Desa, TPK, BPD, LPMD, RT, RW, dan tokoh masyarakat yang sudah dituangkan dalam APBDESa ataupun RKPJMdesa yang terlaksana sesuai jadwal yang sudah ditentukan.
Sementara itu, salah satu warga kampung colobong Rw 04 desa setempat, sebut saja Danu memberikan tanggapan tentang dibuatnya TPT tersebut.
” Pembangunan TPT oleh Pemdes Parakanlima ini sangat bermanfaat bagi masyarakat, karena ini jalan menuju pemukiman masyarakat jadi bagus mempermudah akses warga, dan sekaligus penahan longsor rumah warga ” ucapnya
Dalam hal teknis dijelaskan pula oleh ketua RT 12 Ita Somantri kegiatan ini berdasarkan Musyawarah Dusun ( MUSDUS ), dalam pekerjaan tahap 1 dikerjakan selama 6 atau 7 hari dengan menyesuikan anggaran, termasuk upah kerja ada dalam RAB ketua dusun 2. Asep
“Pengadaan bahan bangunan akan terus dilanjutkan meskipun pengangkutan bahan matrial sangat jauh dan Medan yang terjal, karena tidak di mungkinkan kendaraan pengangkut bisa masuk ke lokasi , terpaksa pengambilan bahan-bahan bangunan harus diangkut lagi dengan orang menggunakan sepedah motor agar sampai kelokasi pekerjaan” Ucap Ita
Tambah Ita. ”Sambil menunggu tahap ke dua kami tetap melaksanakan pengadaan bahan seperti batu dan pasir dan kami beli warga dan pembangunannyapun kami memberdayakan warga,” Pungkasnya
(boy)