Pilkada Purwakarta 2018, Empat Birokrat Ambil Ancang-ancang
PURWAKARTA – Pertarungan antarbirokrat yang hendak dicalonkan dan mencalonkan diri menjadi Bupati Purwakarta 2018 – 2023 masih menarik perhatian publik. Ada empat nama figur berlatarbelakang birokrat yang ramai diperbincangkan, terlebih di media sosial.
Mereka adalah Wakil Bupati Dadan Koswara, Sekretaris Daerah Padil Karsoma, Asisten Sekretaris Daerah II Endang Koswara, dan Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat Ruslan Subanda. Keempatnya ditengarai siap meramaikan kontestansi Pilkada Purwakarta 2018.
Pantauan di lapangan menunjukkan, dari keempat birokrat tersebut, Padil menempati urutan pertama dari aspek popularitas. Media sosial turut berperan sangat signifikan dalam mendongkrak popularitasnya.
Para pendukungnya yang tergabung dalam Balad Kang Padil Karsoma, Relawan Padil Karsoma, dan Dulur Padil Karsoma, aktif memposting gambar aktifitas Padil, disertai kalimat-kalimat ajakan bernada simpatik.
“Tak bisa dipungkiri, Pak Padil lebih dikenal daripada tiga birokrat lainnya,” kata Rahmawati (39), warga Kelurahan Ciseureuh. “Wajah Pak Padil bertebaran di facebook dengan senyum simpulnya yang khas,” imbuhnya.
Kubu Dadan Koswara tak mau kalah. Para pendukungnya yang menyebut diri sebagai Komunitas Pendukung Dadan Koswara Pilbup 2017 dan Dadan Koswara 4 pwk 1, juga tak henti mempromosikan Dadan.
Hal sama dilakukan para pendukung Endang Koswara yang tergabung dalam Balad Endang Koswara – Bewara. Dan Belakangan hadir pula pendukung Ruslan dengan nama Relawan Ruslan Subanda.
Namun, kehebohan mereka hanya sebatas di media sosial. Sejumlah warga yang tak mengenal media sosial mengaku tak begitu mengenal lebih jauh tentang keempat tokoh tersebut.
“Yang saya tahu hanya Bupati Purwakarta Pak Dedi Mulyadi,” kata Ita (48), warga Citalang, Kelurahan Munjul Jaya. Hal senada dikatakan Ridwan (59), warga Desa Bunder, Kecamatan Jatiluhur, “Saya tak mengenal siapa mereka,” ujarnya singkat.
Sementara itu, kalangan birokrat yang dimintai komentar seputar keempat tokoh, umumnya mereka mengatakan bahwa popularitas tidak sebanding lurus dengan kapabilitas. Di kalangan para abdi bangsa ini, justru nama Ruslan yang mencuat belakangan, dinilai memiliki kapabilitas lebih dibanding yang lain.(02)
