Bakti Siliwangi Mendongkrak Perekonomian Masyarakat
Purwakarta. – Program Bakti Siliwangi Satata Sariksa (BSMSS) tahun 2017, yang membentang sepanjang 1,5 kilometer mulai dari Desa Cibinong Kecamatan Jatiluhur hingga ke wilayah Kecamatan Sukatani, akan mendongkrak perekonomian masyarakat.
“Untuk saat ini progres Pra BSMSS secara keseluruhan telah mencapai sekitar 40 persen. Ditargetkan tanggal 9 Mei 2017 telah mencapai 80 persen,” ujar Pasiter Kodim 0619/Purwakarta Kapten ARM Pujianto di Makofim Purwakarta, Rabu (19/4/2017) terkait pelaksanaan kegiatan fisik program BSMSS tahun 2017 di Purwakarta.
Menururut Pujianto, jika progresnya bisa lebih cepat akan lebih baik. Namun untuk saat ini atau hingga 18 April kemarin pengerjaan galian parit telah mencapai 360 meter atau 37 persen. Untuk pekerjaan arugan tanah telah mencapai 95 persen, pengerjaan pembukaan jalan telah mencapai 700 meter atau 55 persen.
Sedangkan untuk pengerjaan pemasangan onderlag telah mencapai 833 meter atau telah mencapai 53 persen. Pengerjaan jembatan di tiga titik telah selesai 80 persen dan pengerjaan drainase telah mencapai 270 meter atau 53 persen. Selain itu, pengerjann gorong-gorong di enam titik telah nencapai 60 persen.
Untuk pengaspalan jalan, lanjut Pujianto, sampai saat ini belum dilaksanakan karena pengerjaan gelar bescos baru mencapai 30 meter atau baru dua persen. Sedangkan untuk personel, setiap harinya dilaksanakan oleh 40 orang terdiri dari anggota TNI Kodim 0619/Purwakarta dan masyarakat.
Dikatakan Pujianto, jika program BSMSS ini rampung dikerjakan selain akan mendongkrak perekonomian warga juga akan mendongkrak kunjungan wisata yang akan mengunjungi tempat wisata Gunung Karang.
Sementara Danramil 1905/Jatiluhur Kapten ARM Darsono menambahkan, jalan yang dibangun melalui program BSMSS akan memiliki efek terhdap objek wisata lainnya di Purwakrta. Sebab, jalan tersebut juga merupakan jalan alternatif dan akan mampu meningkatkan produk pertanian warga masyarat sekitar.
Sebagai jalan alternatif, tentunya jalur Cibinong – Tajursindang tersebut akan lebih mempersingkat waktu jika dibandingkan jalur Purwakarta – Plered. “Menggunakan jalur provinsi Purwakarta – Cianting – Plered – Tegalwaru membutuhkan waktu sekatr dua jam. Menggunakan jalur alternatif BSMSS hanya membutuhkan waktu sekitar 40 menit,”” jelas Darsono.
Seperti dikatakan Camat Jatiluhur Asep Supriyatna, bahwa pembangunan infra struktur peningkatan jalan yang di laksanakan melalui kegiatan BSMSS) akan mendongkrak kunjungan wisatawan ke Gunung Parang. Namun perlu adanya komunikasi yang terbangun antar Organisasi Perangkat Daeah (OPD) untuk turut mempromosikan destinasi wisata Gunungg Parang.
Seperti promosi melalui berbagai sosialisasi disamping membuat petunjuk (papan informasi) bagi wisatawan untuk bisa menuju ke obyek wisata melalui jalan yang telah dibangun oleh kegiatan BSMSS tersebut.
Selain akan meningkatkan perekono mian masyarakat,terang Asep, jalur Cibinong – Tajur Sindang juga sebagai jalur kompas yang nantinya bisa mempersingkat waktu perjalan an untuk bisa menuju objek wisata Gunung Parang yang selama ini sangat sulit.
Sebab objek wisata Gunung Parang, kini bukan lagi skala Purwakarta saja tapi juga skala nasional. Bahkan, secara perodik Purwakarta banyak di kunjungi wisatawan manca negara. Oleh sebab itu, perlu adanya dukungan dari OPD terkait.(tebe)