BKMT Purwakarta Gelar Milad Ke 18 di Galery Al-Muhajirin
PURWAKARTA – Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Kabupaten Purwakarta ikut menggerakkan perekonomian masyarakat di tengah pandemik COVID-19. Setiap majelis taklim didorong untuk membuat produk bernilai ekonomis dengan memberdayakan sumber daya yang ada.
Ketua BKMT Purwakarta, Dr. Hj. Ifa Faizah Rohmat, M.Pd, Sabtu (20/11/2021), menyampaikan BKMT Purwakarta mengarahkan persatuan majelis taklim di setiap kecamatan untuk membuat produk unggulan
“Produk-produk tersebut selanjutnya akan dipasarkan di Galeri Al Muhajirin yang berdiri di Jalan Veteran Kabupaten Purwakarta, dan encananya, tempat tersebut akan diluncurkan secara resmi oleh Gubernur Jawa Barat atau Bupati Purwakarta pada Desember 2021.” Ujar Hj. Ifa
Times
Hj. Ifa menilai majelis taklim di Purwakarta memiliki potensi yang besar. Dari sisi kuantitas, ia menyebutkan ada 31 Persatuan Majelis Taklim (Permata) yang terdaftar di BKMT Purwakarta.
“Masing-masing Permata itu terdiri dari 10-20 majelis taklim dengan anggota masing-masing diperkirakan hingga ratusan perempuan. Majelis taklim ini istilah the power of emak-emak yang sebenarnya,” ujar Hj. Ifa.
Secara kualitas, para anggota majelis taklim itu juga dinilai potensial. Hj. Ifa mengatakan para ibu tak hanya memiliki kemampuan berdakwah tapi juga berbicara di hadapan publik, memasak hingga berkesenian.
BKMT Purwakarta juga terus mendorong majelis taklim yang ada untuk mendaftar kelompoknya ke Kementerian Agama. Hj. Ifa mengatakan pendaftaran mereka saat ini masih dalam proses.
“Pendaftaran itu untuk mendata berapa jumlah anggota majelis taklim dan apa kurikulumnya. Makanya, dari BKMT Purwakarta memberikan pembinaan, pelatihan kurikulum majelis taklim,” tutur Hj. Ifa.
Kemampuan para anggota majelis taklim itu selanjutnya diuji dalam berbagai perlombaan yang digelar saat Hari Ulang Tahun atau Milad ke-18 BKMT di Cafe Ajengan Kabupaten Purwakarta. Perlombaan yang digelar seperti lomba pidato, fashion show hingga olah pangan non beras.
Lebih lanjut, Ifa mengakui program majelis taklim yang biasanya digelar di mesjid-mesjid sempat terkendala pandemik COVID-19. Mereka terpaksa menghentikan pengajian tatap muka dan menggantinya dengan pengajian daring.
“Ke depannya, majelis taklim harus membiasakan diri dengan teknologi digital. Majelis taklim go digital sudah kita lakukan,” Pungkas Hj. Ifa.