Purwakarta

Ingin Shalat Tarawih Pertama Malah Terbaring Di Rumah Sakit

Bagikan ke:

PURWAKARTA – Naas betul nasib yang menimpa Muhammad Rizki (15) dan Abdul wahid (16) keduanya warga Kampung Gardu RT 07, RW 08, Desa Gardu, Kecamatan Kiarapedes, Purwakarta. Maksud hati ingin menjalankan shalat tarawih pertama, tapi waktu berkehendak lain, keduanya malah terbaring di RSUD Bayu Asih Purwakarta, akibat Jupiter MX yang dikendarainya Muhammad Rizki menabrak truk colt diesel di Jalan Raya Wanayasa, Tepatnya di Kampung Legokhuni, Desa legokhuni Kecamatan Wanayasa, Jumat (26/05) malam. Muhammad Rizki mengalami patah tulang sedangkan Abdul Wahid yang diboncengnya mengalami luka parah.

Berdasarkan keterangan yang berhasil dihimpun jabarexposeraya Sabtu (27/5) pagi menyebutkan, peristiwa naas yang menimpa Rizki dan Wahid berawal dari kepulangan keduanya dari Cianjur menuju ke rumahnya di Kampung Gardu, Kiarapedes. Karena waktu sudah hampir Isya, Rizkipun menjalankan motornya ngebut dengan maksud agar bisa menjalankan shalat tarawih pertama.

Sesampai ditempat kejadian, Jupiter MX berplat nomor T 6355 BB melaju kenceng dari arah wanayasa, tanpa menggunakan lampu dan lampu sein, berusaha langsung belok tanpa memperhatikan mobil yang ada di depan, tiba-tiba dari arah berlawanan ada truk colt diesel T 6355 BB, tabrakanpun tak bisa dihindari.

” Saya pulang dari Cianjur, karena waktu sudah mau Isya dan saya Ingin laksanakan shalat Tarawih pertama berjamaah, jadi saya bawa motor dengan cepet. Pas saya mau belok di depan ada truk colt diesel sudah dekat dan tabrakan gak bisa dihindari, ” ucap Muhammad Rizki sambil tergeletak di Puskesmas Wanayasa.

Kapolsek Wanayasa, AKP Soetikno mengatakan, peristiwa ini terjadi saat pengendara motor yang baru pulang dari arah wanayasa menju rumahnya di Desa Gardu melaju dengan kecepatan tinggi dan memaksakan belok kanan. Karena jarak sudah terlalu dekat, dia tidak sempat menghindar, tabrakanpun terjadi.

Menurut Soetikno, setelah menabrak bagian depan truk, Rizki dan Wahid langsung dilahirkan ke Puskesmas Wanayasa dan langsung di rujuk ke RSUD Bayu Asih. ” Rizki masih duduk di Madrasah Tsanawiah (MTs) Al Madani Kecamatan Kiarapedes, Jadi dirinya belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM). Ya begini lah kalau anak Belum cukup umur sudah bawa kendaraan. Emosi nya belum setabil, inginnya kebut-kebutan tanpa pedulikan kendaraan lain, ” kata Soetikno.

Soetikno, berpesan kepada seluruh orang tua, supaya anak yang belum cukup umur jangan dikasih izin untuk membawa kendaraan sendiri. ” Tapi Kalau anaknya mau mati cepet ya tidak apa-apa di kasih izin membawa kendaraan sendiri walau belum cukup umur juga,” ungkap AKP Soetikno. Kasus kecelakaan ini kini dilimpahkan ke Satlantas Polres Purwakarta. (Gin/03)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.