Jabar

Di Purwakarta Ditemukan Kasus Lumpuh Layu Anak usia 4,6 Tahun

Bagikan ke:

Subang , Jabarexposeraya .- Wakil Bupati Subang Agus Masykur Rosyadi didampingi Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Subang Ega Agustine Rosyadi dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang Dr. Maxi hadiri kegiatan Advokasi dan Sosialisasi Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio Jawa Barat di Hotel Courtyart by Marriot Dago Bandung. Rabu (29/3/23).

Laporan ketua panitia pelaksana kegiatan dr. Prima Yosephine menyampaikan bahwa kegiatan advokasi dan sosialisasi Sub PIN Polio Jawa Barat dilaksanakan karena di Jawa Barat telah ditemukan kasus lumpuh layu anak usia 4,6 tahun di Purwakarta sehingga perlu penanganan dan pencegahan penyebaran kasus tersebut yang lebih luas.

“Pada 14 Maret 2023 dilaporkan kasus lumpuh layu akut di Kabupaten Purwakarta dengan hasil pemeriksaan laboratorium menyatakan bahwa kasus tersebut adalah VDPV2. Oleh karena itu diperlukan kegiatan outbreak esponse immization (ORI) dengan target cakupan minimal 95 persen untuk menangani KLB tersebut” tegasnya

Ketua TP PKK Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya Kamil berharap dengan munculnya kasus anak lumpuh layu di Jawa Barat, seluruh jajaran Kemenkes, Dinkes dan stakeholder lainnya harus cepat dan penting melakukan respon penanganan dan pencegahan penyebaran virus ini sehingga anak-anak dan masyarakat akan terlindungi.

“Apresiasi kepada jajaran Kemenkes, Dinkes dan stakeholder bekerjasama dan harmonis dalam respon cepat dengan akan melaksanakan PIN Polio sasaran anak-anak di wilayah Jawa Barat dengan harapan kasus ini tidak lagi muncul di Jawa Barat” ungkapnya

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS secara virtual dalam sambutannya mengapresiasi kepada Jawa Barat yang respon cepat penanganan kasus polio.

“Kasus polio akibat virus polio sudah lama tidak ditemukan namun pada Maret ini muncul kasus polio di Purwakarta. Hal ini kemungkinan dikarenakan cakupan imunisasi polio yang terlewat karena terpengaruh penanganan covid yang membuat proses pemberian imunisasi tidak berjalan optimal” tandasnya

Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu merekomendasikan agar dilakukan sub PIN pemberian vaksin novel Oral Polio Vaccine Type 2 (nOPV2) kepada seluruh sasaran anak-anak usia 0 bulan sampai dengan 12 tahun dengan 2 putaran dengan target minimal 95% atau sekitar 3,9 juta cakupan sasaran.

“Untuk mencapai target tersebut harus kita lakukan ada kerjasama dan dukungan seluruh stakeholder sehingga target cepat tercapai untuk mencegah penyebaran kasus polio lagi dan tidak menjadi ancaman bagi anak kita kedepannya” ujarnya

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja dalam penanganan masalah polio atau lumpuh layu akut harus kita upayakan cara penyelesaian dan pencegahannya dengan upaya imunisasi vaksin “Imunisasi menjadi layanan dasar dan utama dalam mendukung penanganan kasus polio dan kesehatan masyarakat” jelasnya

Setiawan Wangsaatmaja juga menambahkan bahwa Kegiatan outbreak esponse immunization (ORI) harus dilakukan dengan kejar target cakupan minimal 95 persen di Jawa Barat untuk menangani KLB tersebut. Dan Kegiatan ORI akan dilaksanakan selama 2 putaran di provinsi Jawa Barat pada tanggal 3 April dan 15 Mei 2023 dengan sasaran target 3,9 anak rentang usia 0-5 tahun.

Pada kesempatan tersebut Kang Akur sapaan Wakil Bupati Subang Agus Masykur melaksanakan penandatanganan komitmen untuk melaksanakan Sub PIN Polio nOPV2 tahun 2023 sebanyak 2 putaran di Jawa Barat dengan target capaian lebih 95%.

Turut hadir pada kegiatan tersebut Asda I Pemprov Jabar, Kadinkes Jabar beserta jajaran, Kadis PM Desa Jabar, kepala BPBD Jabar, kepala OPD terkait, perwakilan WHO INO, perwakilan UNICEF, Ketua komite daerah PP KIPI Jabar, Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jabar, Perdossi Cabang Jabar, PPNI wilayah Jabar, IBI Jabar, MUI Jabar, FORKOM Kesehatan dan Jabar Bergerak. (R/01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.