Purwakarta

Bakal Calon Bupati Lupa kalau Dirinya Pemborong Proyek Jalan

Bagikan ke:

PURWAKARTA, jabarexposeraya.com – Ungkapan seorang yang digadang gadang sebagai Bakal Calon Bupati, dalam acara safari Ramadhan di Desa Depok Darangdan hari Rabu tanggal 28 Maret 2023,ibarat menepuk air didulang. Berbicara jalan rusak padahal ia sendiri pemborong jalannya.

Sebuah lelucon yang sedang dipertontonkan yang digadang gadang sebagai Bakal Calon Bupati, bukan saja bakal menghantam dirinya jika nanti pasti dicalonkan, namun memberi peluang bagi partai lain untuk memanfaatkan kelemahan itu sebagai daya tembak.

Seharusnya hal itu tidak perlu diumbar, membandingkan sesuatu hanya sekedar untuk melampiaskan titipan kekecewaan dari seseorang. Sebagai seorang calon pemimpin tidak terjebak oleh perasaan yang sentimen negatif, seharusnya apa yang dilakukan memiliki dampak yang jauh lebih besar daripada apa yang dikatakan.

“Yang diungkapkan Zen itu lucu,di lantang bicara kalau jalan jalan di Purwakarta banyak yang rusak,padahal kita tahu pemborong jalan tersebut adalah kelompoknya sendiri bahkan Zen juga pemborong jalan dengan dana APBD Purwakarta,”Kata Zaenal salah seorang warga Citalang.

“Zen juga mengangkat soal honor RT tidak naik jadi issue sentral untuk menyerang kekurangan, rasanya kalau dicermati itu sebuah pernyataan yang tendensius.”Ungkap Zenal.

Sementara Pengamat Kebijakan Publik, Agus M Yasin mengatakan, diakui atau tidak, walaupun pembangunan terkendala karena adanya situasi nasional akibat pandemi covid 19. Tata kelola pemerintahan saat ini tidak separah masa lalu, menyimpan hutang dan tunda bayar seperti DBHP. Termasuk hutang ke pihak ketiga yang sampai saat ini madih menyangkut.

“Perlu diingat, untuk menjadi seorang pemimpin harus dapat memberikan dorongan semangat serta inspirasi. Bukan membangun pengaruh buruk, dengan mendiskreditkan pemimpin sebelumnya apalagi sama sama satu naingan dalam partai,”Kata Agus M Yasin.

Menurut Agus M Yasin, Tanggung jawab pertama seorang calon pemimpin adalah mendefinisikan realitas, terakhir adalah mengucapkan terima kasih kepada pemimpin sebelumnya. Calon pemimpin yang baik hakekatnya memiliki visi, yang diartikulasikan dengan jelas dan kuat di setiap kesempatan. Bukan mencela serta membandingkan kekurangan satu sama lain pemimpin masa lalu, dan bukan hanya sekedar bisa meniup terompet yang tidak pasti. (Boy).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.