Al-Muhajirin Siap Jadi Tuan Rumah Acara Halaqoh Nasional Pengasuh Pesantren yang Akan Dihadiri Presiden RI, Menkopolhukam
JAKARTA, jabarexposeraya.com – Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M) bakal menggelar Halaqah Nasional di Pondok Pesantren Al-Muhajirin, Purwakarta, Jawa Barat.
Halaqah Nasional tersebut bakal digelar selama dua hari, dimulai pada 22-24 September 2023 dan dihadiri 1000 kiai atau pimpinan pesantren di seluruh Indonesia.
“Alhamdulillah puji syukur senantiasa kami panjatkan pada Allah subhanahu wa ta’ala, karena ini sebuah kebahagiaan, kebanggaan kami. khususnya keluarga besar Pondok Pesantren Al Muhajirin yang ditunjuk untuk menjadi tuan rumah kegiatan halaqah Nasional.” Ucap Ketua Yayasan Al-Muhajirin Dr. Hj. Ifa Faizah Rohmah, M.Pd saat menyampaikan sambutan saat Konpers Pra Halaqoh Nasional Pengasuh Pesantren yang mengambil tema Fiqih Siyasah : Penguatan Kemandirian Pesantren Untuk Stabilitas Nasional
Perlu kita ketahui, sambung Teh Ifa sapaan Dr. Hj. Ifa, Acara tersebut juga bakal dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) Menkopolhukam, Mahfud MD dan Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Sementara itu, Direktur P3M Kiai Sarmidi Husna mengatakan, Halaqah Nasional tersebut akan membahas terkait kemandirian pesantren.
“Nantinya kita membahas inkubasi bisnis pesantren dan keadilan pajak bagi pesantren,” kata Kiai Sarmadi dalam konferensi pers di rumah pergerakan Gus Dur, Matraman, Jakarta Timur, Jumat (15/9/2023).
Selain itu, Halaqah Nasional juga akan membahas masalah kebangsaan dan etika politik untuk menghadapi Pemilu 2024 mendatang.
Hal tersebut sebagai upaya yang akan dilakukan P3M untuk mewujudkan Pemilu yang damai dan adil.
“Masalah kebangsaan itu berkaitan dengan etika politik kiai, startegi pencegahan kekerasan berbasis agama dalam mengawal Pemilu 2024 dan pengembangan wawasan kebangsaan melalui kurikulum pesantren,” ujarnya.
Kiai Sarmadi mengatakan, melalui Halaqah Nasional tersebut, dia berharap para kiai dan pemuka agama dapat meredam stabilitas politik nasional menjelang Pemilu 2024.
“Kiai perlu mengedepankan politik luhur demi mewujudkan demokrasi yang sehat mengawal Pemilu yang damai, peran kiai sangat penting dalam penyelenggaraan Pemilu 2024 agar tidak terjadi polarisasi di tengah masyarakat,” tuturnya.