Penderita Jantung Koroner di Purwakarta Meningkat.
PURWAKARTA – Penderita jantung koroner di Purwakarta, Jawa Barat, meningkat. Data di Siloam Hospitals Purwakarta menunjukan pasien jantung koroner mencapai 8000 orang.
“Medio Januari hingga Mei 2017 tercatat sebanyak 8000 pasien. Rata rata 1500-2000 pasien setiap bulannya masuk bagian poly jantung rumah sakit ini,” ungkap Direktur Siloam Hospitals Purwakarta dr Irwan Gandana, disela sela acara sosialisasi “Code C” penanganan cepat dan akurasi untuk pasien serangan jantung (infark miokard akut) Siloam Hospitals Purwakarta, Kamis (15/06/) sore.
Menurutnya, peluncuran program “Code C” dalam upaya memberikan pelayanan cepat agar nyawa penderita jantung terselamatkan.
“Skemanya, saat pasien jantung masuk IGD Siloam, kita langsung menekan “Code C” semua unit kerja bekerja gerak cepat untuk menangani pasien mulai bagian apotik, pendaftaran, analis laboratorium hingga menyiapkan ruang rawat inap. Kami targetkan 30 penanganan “Code C” di IGD dengan harapan terselamatkan pasien jantung,” timpal dr Reza Syahrial.
Ditempat yang sama, dr Mira Rahmawati, spesialis jantung menerangkan, penyakit jantung koroner ditimbulkan akibat terjadinya penyumbatan pembuluh darah.
“Manifestasinya nyeri dada. Ini akibat suplai oksigen melalui pembuluh darah tak lancar. Ini salah satu tanda tanda jantung koroner,” ujarnya.
Ada empat jenis penyumbatan pembuluh darah yakni arteri koroner normal, lapisan berlemak, pembentukan plak dan penebalan plak.
“Pada penebalan plak sumbatannya sudah 80 persen. Dampak sirkulasi oksigen tidak normal,” jelas peraih gelar dokter di Unpad Bandung itu.
Menurutnya, sumbangsih terbesar munculnya penyakit jantung koroner akibat tidak menerapkan pola hidup sehat.
“Selain faktor genetik atau keturunan, juga dipengaruhi pola hidup yang tidak sehat seperti banyak asupan makanan mengandung kolesterol seperti santan, jeroan dan gorengan,” terangnya.
Penderita jantung koroner pun kini tak menyerang faktor usia tua 50-60 tahun keatas, tetapi menimpa pula pada usia muda. “Usia 30 tahun juga sekarang mah terkena jantung,” ungkapnya.
Menjawab wartawan terkait makanan aman agar terhindar dari jantung, Mira menyarankan untuk kembali ke makanan nenek moyang tempo dulu. “Back to natural,” ucapnya.
Seperti apakah itu? “Sejenis umbi umbian, sayur sayuran dan buah buahan,”pungkasnya. (03)