Purwakarta

GMPK Pertanyakan Penambahan Anggaran Pembangunan Ruang Apotek RS Bayu Asih

Bagikan ke:

Purwakarta, JER – Gerakan Masyarakat Perangi Korupsi (GMPK) mempertanyakan penambahan anggaran pembangunan ruang apotek RS Bayu Asih yang sebesar Rp 140 juta. Dimana sebelumnya, telah dianggarkan dan dilaksanakan pembangunan ruang apotek tersebut dengan anggaran sebesar Rp 2 miliar.

Menanggapi semua itu Wakil Direktur RSUD Bayu Asih, Mochamad Arif Budiman, S.P., M.M., saat dikonfirmasi melalui pesan Whatsapp, menyampaikan, emang salahna naon (memang salahnya apa?), semua sudah diperiksa BPK.” Ujarnya.

Sementara Ketua GMPK Purwakarta, Ir. H. Awod Abdul Gadir menyampaikan Pemeriksaan BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) ke salah satu instansi dapat membantu mendeteksi potensi penyelewengan anggaran dan memberikan rekomendasi perbaikan. Namun, pemeriksaan BPK tidak dapat menjadi jaminan 100% tidak adanya penyelewengan anggaran di instansi tersebut.

Menurut Awod penambahan anggaran itu ganjil, karena sesuai dengan perencanaan awal, pembangunan ruang apotek tersebut telah direncanakan secara matang hingga muncul anggaran Rp 2 miliar, sedangkan hasil pembangunan yang 2M itu jadi pertanyaan kami, terkait dengan hasil yang di duga tidak memuaskan atau diluar Bistex, yang mana Konsekwensi nya sesuai dengan UU Jasa Konstruksi adalah Pidana dan Tipikor tersebut perlu di uji oleh APH melalui Lapdu yang segera kami siap kan untuk di sampaikan ke Kejati.

“Adapun disisi lain adanya penambahan anggaran untuk menunjang kekurangan pembangunan tersebut. Itu sangat ganjil dan aneh bahkan   di duga ada yang tidak beres atau adanya  KKN , maka dari itu GMPK meminta dan merekom agar adanya Audit ter sendiri.” Ucap Ketua GMPK

Awod juga pertanyakan alasan penambahan anggaran sebesar Rp 140 juta setelah pembangunan ruang apotek tersebut sudah selesai.

Disampaikannya bahwa pengembangan pembangunan di RS Bayu Asih di tahun 2024 menggunakan anggaran sebesar 4M dibagil menjadi 2 gedung, masing-masing dianggarkan senilai Rp 2 miliar pada tahun 2024.

“Kami pertanyakan kenapa satu gedung rawat jalan bisa selesai dengan anggaran Rp 2 miliar, sedangkan gedung lainnya, yakni pembangunan ruang apotek mengajukan tambahan anggaran lagi sebesar Rp 140 juta, dan itupun setelah pembangunan sudah selesai,” pungkas Awod.

(Boy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.