Purwakarta

Antisipasi Kemarau Dinas Pertanian Bagikan Pompa

Bagikan ke:

Purwakarta. – Untuk mengantisipasi kekeringan pada saat musim kemarau, Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta telah menyiapkan bantuan pompa air yang akan didistribusikan kepada para petani yang ada di kota Air Mancur terbesar se Asia Tenggara ini.

Data yang ada pada Dinas Pangan dan Pertanian menyebutkan, dari sawah seluas 17.792 hektar 6.900 hektar diantaranya merupakan sawah tadah hujan. Pada saat musim kemarau, kelompok tani diareal persawahan tadah hujan sangat membutuhkan pompa air.

“Untuk mengantisipasi kendala yang dihadapi kelompok tani di areal sawah tadah hujan, kami telah menyiapkan bantuan berupa pompanisasi yang segera di distribusikan kepada para petani,” terang H Agus R Suherlan Kepala Dinas Pangan dan Petanian Purwakarta, Selasa (11/7).

Menurut Agus R Seherlan, pihaknya telah mendistribusikan 75 unit pompa air yang telah disebar kepada kelompok tani. Dari jumlah tersebut, setiap penyuluh mendapat dua unit pompa air dimana dalam pemanfaatan bisa dilakukan secara bergiliran oleh kelompok tani (Poktan).

Dikatakan, tidak semua kelompok tani mendapat bantuan pompanisasi, karena bantuan yang diberikan lebih difokuskan pada kelompok tani yang sawahnya tadah hujan namun dekat dengan sumber air. Sehingga, para petani akan mudah untuk menyedot sumber air tersebut.

Jika tidak dekat dengan sumber air, lanjut Agus, maka kelompok tani tidak akan mendapat bantuan pompanisasi sebab tidak akan bermanfaat. Dengan adanya bantuan pompa air ini, diharapkan sawah tadah hujan akan mendapat suplay air yang cukup pada musim kemarau.

Di Kabupaten Purwakarta, tambah Agus R Suherlan, tahun ini seakan tidak mengenal musim. Selagi ada hujan, pihaknya mengimbau agar para petani segera melakukan penanaman. Hal itu bertujuan, guna meningkatkan indeks pertanaman dan hasil produksi.

Biasanya, sambung dia, dalam setahun hanya bisa melakukan penanaman sebanyak dua kali. Namun saat ini ditingkat jadi tiga kali. Begitu pula areal persawahan yang biasa tanam satu kali ditingkatkan menjadi dua kali. Kuncinya, selagi ada air kita terus mendorong untuk tanam.(tebe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.