PolitikPurwakarta

Jelang Pilkada Purwakarta 2018, Lintas Parpol Jalin Komunikasi Politik

Bagikan ke:

PILKADA PWK 2028

PURWAKARTA-Partai politik di Purwakarta mulai melakukan komunikasi politik secara intens menjelang pelaksanaan Pilkada 2018 nanti. Antarparpol saling menjajaki rencana koalisi untuk mengusung calon bupati (cabup) Purwakarta periode 2018-2013.

Hingga akhir Maret ini, belum ada satupun deklarasi koalisi. Masing-masing parpol masih saling menjajaki dan menunggu musyawarah serta instruksi resmi organisasi.

Penjajakan dilakukan tiga parpol, yakni Partai Hanura, Partai Golkar, dan PAN. Tersiar kabar ketiga parpol tersebut bakal mengusung satu calon bupati. Kendati demikian, Ketua DPC Partai Hanura R Priyatna Kusumah tampak berhati-hati dan masih irit mengeluarkan statement. “Nanti saja ya,” ujarnya.

Dihubungi secara terpisah, anggota DPRD Purwakarta dari Partai Gerindra Fitri Maryani mengatakan bahwa untuk berkoalisi, partainya akan menempuh rapat pimpinan cabang (rapimcab) terlebih dulu, “Belum menentukan koalisi,” katanya, Kamis (23/3).Hal senada dilontarkan Isep Syafrudin Yaha dari Nasdem.

Sebelumnya, Ketua KPUD Purwakarta Deni Ahmad Haidar menjelaskan, Jumlah kursi di DPRD Purwakarta sebanyak 45. Dengan demikian parpol atau gabungan parpol harus memiliki 9 kursi untuk bisa mengusung calon pasangan bupati/wakil bupati.

Di Kabupaten Purwakarta tak ada satu pun parpol yang berhasil memperoleh 9 kursi pada Pileg 2014 lalu. Kursi terbanyak diraih Partai Golkar dan PDIP, masing-masing 8 kursi, Partai Gerinda 6 kursi, PKB 5 kursi, PPP 4 kursi, Partai Hanura 4 kursi, Partai Nasdem 4 kursi, Partai Demokrat 3 kursi, dan PAN 3 kursi.

Golkar memperoleh suara tertinggi, sebanyak 93.638 suara, disusul PDIP dengan 79.884 suara, Partai Gerindra 58.421 suara, PKB 43.456 suara, Paratai Hanura 40.252 suara, Partai Nasdem 35.789 suara, PPP 35.142 suara, Partai Demokrat 35.073 suara, dan PAN 28.432 suara.(02)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.