Camat Jatiluhur Jenguk Bayi Usia 3 Hari, yang Butuh Bantun Donor ASI.
PURWAKARTA – Lutfan Ruzain Abdullah, seorang bayi laki-laki yang baru berusia 3 hari di Kampung Cicareuh RT 15 RW 04 Desa Jatimekar Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta membutuhkan donor Air Susu ibu (ASI).
Hal tersebut karena ibu sang bayi meninggal dunia beberapa jam setelah melahirkannya Lutfan.
Lutfan Ruzain Abdullah merupakan anak ke 3 dari pasangan Dodo Sugiarto (39) dan almarhumah Sri sayekti (41).
Ayah Lutfan, Dodo mengungkapkan putranya lahir dengan proses persalinan secara normal, namun Lutfan mengalami gangguan jantung dan paru – paru yang tidak berfungsi secara normal.
“Lutfan lahir di Rumah Sakit Anak Medika Karina Purwakarta, lantaran kondisi ibu yang terus melemah akibat tekanan darah yang terus naik membuat istri saya tidak bisa tertolong,” kata Dodo saat ditemui di RS Medika Karina, Senin (20/11).
Ibu Lutfan, lanjut dia, dinyatakan meninggal dunia setelah 2 jam mendapatkan perawatan intensif dari dokter.
” Dengan kondisi demikian, membuat Lutfan masih di incubator dan dalam perawatan intensif dari dokter Rs Medika Karina,” papar Dodo.
Tambah Dodo, saran dari dokter Lutfan harus mendapatkan asupan ASI secara eksklusif sampai kondisi Lutfan membaik.
Mendengar kabar demikian, Camat Jatiluhur, Asep Supriatna merespon hal tersebut dengan cepat, dan langsung menjenguk ke rumah sakit dimana anak tersebut dirawat.
“Tadi itu mengecek dan memastikan apakah sudah ada asi yang donasi apa belum, terus mengetahui kondisi bayi Zulfan saat ini bagaimana,” ujar Camat yang terkenal dengan tanggapi terhadap warganya.
Dan alhamdulillah, lanjut dia, sudah ada beberapa botol Asi dari donasi beberapa orang, dari Jatiluhur, Munjuljaya dan ada beberapa warga masyarakat lainnya.
“kondisi bayi Zulfan menurut bapak nya tadi, alhamdulillah sudah menunjukan kondisi yg membaik, walaupun saat ini masih harus dirawat secara intensif dalam incubator,” kata dia.
Tambah dia, tadi dirinya hanya menyampaikan sedikit bantuan untuk yang nunggu bayi tersebut di rumah sakit, dan mudah-mudahan bisa sedikit meringankan beban keluarga.
“Musibah itu bisa menimpa siapa pun. Ngga pandang bulu, mau kaya atau miskin. Apalagi ini memerlukan ASI, yang dipasaran kalo pun punya uang, beli nya juga harus dimana karena bukan barang yang dipasarkan. Artinya memang untuk kasus yg seperti ini mau tidak mau harus mendapat uluran tangan dari yang lain,” pungkasnya. (Gin)