Purwakarta

Ribuan Sopir Angkot Dan Tukang Ojeg Tolak Angkutan Online

Bagikan ke:

PURWAKARTA – Ribuan sopir angkutan kota (Angkot) Jalur 01 sampai 08 dan jalur 11, 43 serta Angkot Sadang-Cipendeuy juga para tukang ojeg pangkalan berunjukrasa ke Gedung DPRD Purwakarta, Senin (19/2) pagi. Mereka menuntut agar angkutan online serta bis jemputan karyawan tak beroperasi lagi di Kabupaten Purwakarta. Pasalnya, keberadaan ongkutan online tersebut telah menurunkan penghasilnya.

Salah seorang Sopir Angkot 43 Ardi mengatakan, semenjak adanya angkutan online di Kabupaten Purwakarta penghasilannya menurun drastis sampai dengan 75 persen. “Purwakarta itu kota kecil tidak usahlah ada angkutan online segala,” katanya.

Para pelajar SMP terpaksa pulang berjalan kaki.

Ketua DPC Organda Purwakarta Tantan mengatakan, DPRD Purwakarta mengabulkan tuntutan dari para sopir dan tukang ojeg, melalui surat yang ditandatangan oleh Wakil Ketua DPRD Purwakarta Hj Neng Supartini, DPRD Purwakarta menolak keras taxsi dan ojeg online serta angkutan karyawan beroperasi di Purwakarta, dengan catatan tidak adanya izin operasional. “Dewan sudah menyetujui dan menolak keras adanya angkutan online di Purwakarta,” jelasnya.

Pantauan jabarexposeraya di sepanjang jalan Citalang-Pasawahan menyebutkan, dampak dari aksi demo para sopir angkot dan ojek pangkalan sejumlah pelajar SMPN 2 Pasawahan seusai belajar diĀ  sekolah terpaksa harus berjalan kaki menuju rumahnya. Pemandangan yang sama juga terjadi sepanjang jalan Raya Sadang, para penumpang terlihat berjalan kaki dijembatan layang sadang, Purwakarta. (JER/03).